Back

Ueda, BoJ: Kebijakan moneter Tidak Bertujuan untuk Mengendalikan Nilai Tukar Valas

Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda berbicara di parlemen Jepang pada hari Selasa. Ueda memperingatkan potensi perlunya respon kebijakan karena dampak nilai tukar mata uang asing dan ia akan memonitor fluktuasi mata uang baru-baru ini.

Kutipan-Kutipan Utama

"Kebijakan moneter ditujukan untuk mempengaruhi inflasi, bukan nilai tukar yen."

"Akan memeriksa dampak pergerakan yen terhadap perekonomian."

"Pergerakan nilai tukar dapat berdampak besar pada perekonomian dan harga, sehingga dampak volatilitas nilai tukar dapat menjadi lebih besar dari sebelumnya."

"BoJ tidak berusaha untuk secara langsung mengendalikan nilai tukar Valas dengan kebijakan moneter."

"Pergerakan nilai tukar merupakan salah satu dari berbagai faktor yang mempengaruhi ekonomi dan harga."

"Yen yang lemah mendorong biaya impor, berdampak pada ekonomi dengan cara lain, seperti melalui permintaan."

"Untuk menyesuaikan pelonggaran sesuai tren kenaikan harga."

Bank of Japan mungkin perlu merespons melalui kebijakan moneter jika dampak pergerakan yen mempengaruhi tren inflasi."

"Kami memperkirakan tren inflasi secara bertahap menuju 2%."

"Kami akan menyesuaikan kebijakan moneter sebagaimana mestinya jika tren inflasi menuju ke arah 2% seperti yang kami proyeksikan, atau jika kami melihat risiko inflasi melebihi prakiraan kami."

Reaksi Pasar

Pada saat artikel ini ditulis, USD/JPY diperdagangkan 0,05% lebih tinggi pada hari ini dan diperdagangkan pada 154,77.

Suzuki Jepang: Menyaksikan Pergerakan Valas dengan Rasa Urgensi

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan memantau fluktuasi mata uang dengan ketat dengan rasa urgensi. Suzuki lebih lanjut menyatakan bahwa ia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah melemahnya Yen Jepang (JPY).
Read more Previous

EUR/USD Melemah Mendekati 1,0750 setelah Pernyataan Hawkish dari Pejabat The Fed

EUR/USD memperpanjang penurunan untuk sesi kedua berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 1,0750 selama sesi Asia pada hari Rabu. Dolar AS (USD) menguat karena ekspektasi Federal Reserve (The Fed) yang akan melanjutkan kenaikan suku bunga. Namun, data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari minggu lalu telah menghidupkan kembali harapan untuk potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada tahun 2024.
Read more Next