AUD/USD Terus Menguat di Atas 0,6450, Fokusnya pada Keputusan FOMC
- AUD/USD diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 0,6460 menjelang keputusan kebijakan The Fed.
- RBA dapat memperketat kebijakan moneter lebih lanjut jika inflasi persisten.
- Investor kemungkinan akan mengamati konferensi pers pasca pertemuan Ketua The Fed Jerome Powell, mencari petunjuk lebih lanjut terkait arah suku bunga.
AUD/USD melanjutkan kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 0,6460 selama sesi Eropa pada hari Rabu. Pasangan mata uang ini mendapatkan dukungan ke atas kemungkinan karena kehati-hatian pasar menjelang rilis keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS.
Reserve Bank of Australia (RBA) merilis risalah pertemuan kebijakan moneter bulan September pada hari Selasa, memberikan wawasan mengenai pertimbangan bank sentral. Menurut risalah tersebut, RBA mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin selama pertemuan tersebut. Namun pada akhirnya bank sentral memilih untuk mempertahankan suku bunga saat ini tidak berubah.
Keputusan untuk mempertahankan status quo terutama dipengaruhi oleh pengamatan bahwa data ekonomi terkini tidak membawa perubahan signifikan terhadap prospek perekonomian.
Risalah pertemuan mengungkapkan bahwa bank sentral siap mengambil langkah tambahan untuk memperketat kebijakan moneter jika inflasi terbukti lebih persisten dari prakiraan semula. Terlepas dari kesiapan ini, tidak adanya sinyal hawkish baru dalam risalah pertemuan dapat menjadi faktor penghambat Dolar Australia (AUD) jika dibandingkan dengan Dolar AS (USD).
People's Bank of China (PBoC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman acuan tidak berubah pada penetapan bulanannya, sesuai dengan konsensus pasar. Secara khusus, Suku Bunga Dasar Pinjaman/Loan Prime Rate (LPR) satu-tahun, yang mengalami penurunan 10 basis poin bulan lalu, tetap di 3,45%, sedangkan LPR lima-tahun tetap stabil di 4,20%.
Lebih jauh lagi, Wakil Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional/National Development and Reform Commission (NDRC) Tiongkok, perencana utama negara menyatakan pada hari Rabu bahwa "perekonomian menghadapi banyak kesulitan dan tantangan."
Para tokoh penting juga mengindikasikan kebijakan pengendalian makro dalam negeri yang diterapkan pemerintah untuk mengelola dan mengatur perekonomian dalam negeri sudah efektif dan akan berupaya mencapai target pertumbuhan ekonomi tahunan.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama lainnya, diperdagangkan lebih rendah di dekat 105,10 pada saat penulisan. Para pedagang mengantisipasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini dan mengalihkan perhatian mereka ke panduan lebih lanjut yang diberikan oleh bank sentral.
Pasar telah memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi pada akhir tahun ini, mengingat kinerja data makroekonomi AS yang kuat dan tekanan inflasi yang persisten.
Prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) terus mendukung imbal hasil obligasi Pemerintah AS lebih tinggi, yang pada gilirannya memperkuat Dolar AS (USD) dan menciptakan hambatan bagi pasangan mata uang AUD/USD. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun di 4,35% pada saat ini, di bawah tertinggi 16-tahun.
Potensi penurunan tampaknya terlindungi karena investor mencari indikasi baru mengenai rencana kenaikan suku bunga The Fed di masa depan. Pencarian kejelasan ini akan memainkan peran penting dalam membentuk arah jangka pendek Greenback.
Namun, sentimen pasar tampaknya mengindikasikan bahwa The Fed cenderung mempertahankan suku bunga kebijakan yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama. Perhatian pasar terutama akan tertuju pada pernyataan kebijakan moneter yang menyertainya dan pernyataan yang dibuat oleh Ketua The Fed Jerome Powell selama konferensi pers pasca-pertemuan.